Sabtu, 23 Januari 2016

You Suck (anak baru anti-mainstream)

*Part 3*
Hari kedua disekolah. "Hosh..hosh..hosh.. Untung tadi ada anjing Kiba ngejar - ngejar minta ttd, jadi gak terlambat deh nyampe sekolah hosh..hosh.." Tiba dikelas, aku sempat dibuat heran sama penghuni kelas ini. Kemarin ributnya na'ujubilah! Sekarang hening alhamdulilah! Ada apa gerangan? Kataku dalam hati. Semua sibuk dengan buku masing - masing padahal lonceng sama sekali belum berbunyi 'rajinnyaaa' batinku. Aku lalu mengeluarkan hape berniat dengar lagu lagi, tapi mengingat kejadian kemaren aku jadi malas! Ting.ting.ting.ting.ayutingting (?) Lonceng telah berbunyi waktunya jam pelajaran dimulai. Diawali dengan kedatangan Sensei yang aku lihat mirip sekali dengan Lee. 'Bapaknya kali yee'. Lalu berdoa menurut agamanya masing - masing kecuali Naruto karna gak punya agama. "Baik anak - anak sudah siap yaaa? Lee!!" Panggil guru Gai. "Yaa guru?" "Bagikan soal - soal ini pada teman - temanmu!" "Baik guru!" ''Hah Ulangan? Kok gak ada yg ngasih tau guee??" Omelku kepada Sasuke. "Ulangannya dikasih tau sensei Minggu lalu, kamu kan baru masuk!" Jawab Kiba (?). Ditanya siapa yang ngejawab siapa? "Siapa suruh loe masuknya kemarin!" Sambung Sasuke. Pengen rasanya aku main hakim sendiri sama dia tapi berhubung ulangan dan aku gak belajar apa - apa yah terpaksaaaa... Minta jawaban dia! "Ayoo anak - anak kerjakan dengan semangat muda kalian!" Teriak Gai sensei. Liat kanan kiri depan belakang santai - santai aja ngerjain! Liat lembar jawaban Sasuke udah banyak tulisannya cuma terlalu kecil jadi gak bisa nyontek sedangkan aku? Bercak noda dikertas putih pun gak ada. 'Oh my god. Mati Gue!' batinku. Tersisa 30 menit lagi ngeliat Sasuke udah santai - santai aja dengan tangan mainin Iphonenya. "Sas..Sasukeeeee" bisik ku. "Nape!?" Dengan kurang ajarnya dia bertanya dengan suara nyaring yang otomatis semua penghuni menatap ke arah kami! Dengan terpaksa aku menjawab. "Hah? Gak knape - nape kok. Hehee" Semua pun kembali ke aktivitas. Baru saja aku ingin menyemprot Sasuke dengan ocehanku tiba - tiba. "Nih. Tapi nanti bayar yah?" "Ya udah berapapun deh yang kamu minta. Asal sini jawabannya!". Sasuke pun memberiku contekan dan aku akhirnya pun merasa lega. Ting! Waktupun habis, aku juga sudah menyelesaikan contekan yang aku tulis secepat kilat tadi. "Thanks yah sas" kataku. Tak ada respon, aku dikacangin. Aku lirik kearahnya yg masih main hp. Trnyata dia masih main COC. 'Huh syukurlah, jadi aku gak usah bayar hutang tadi'. Baru saja mau berdiri menuju kantin, seseorang yang aku tau itu siapa menahan tangan kanan ku. Sontak saja Fansgirlnya melihat dan terkejut apalagi Sakura dan Ino. Aku lalu menoleh ke arah orang yang telah memegangku, takut terjangkit virus kemarahan dari fansgirlnya aku pun menepis tangan itu. Dia lalu berkata. "Mau kemana? Bayar dulu utangmu!" Aku pun sweetdrop dibuatnya. "Eh? I..iya berapa kamu minta aku bayar. Asal jangan mahal - mahal soalnya aku gak punya uang nih" "tenang aja, aku minta..." Ada sedikit jeda disana dan dengan pedenya aku potong perkataannya. "jangan minta aku jadi pacarmu yah" "PD amat sih loe! Muka jelek dan rambut dicepol bukan selera gue" "Gue minta loe jadi pembantu sehari gue!" Apaahh, aku pun terkejut dan bertanya. "Gajinya gede gak? Bayar permenit yah" "Enak aja! Loe kan lagi bayar hutang!" "Oh iya lupa, ya udah deh terserah loe mau apain gue seharian ini. Asal hutang gue lunas" "Good girl" dengan tampangnya yg datar. . . Akhirnya bel pulang berbunyi, aku lihat Sasuke masih tidur. Akupun bergegas mengambil kesempatan untuk pulang, karna dimall lagi ada diskon besar - besaran. "Jangan kabur!" Perintahnya. Aku yang sedari tadi mengendap - endap pun berhenti. Dia lalu menarik tangan ku keluar kelas. "Mau kmana sih?" Tanya ku. "Diam deh lu! Pembantu ya ngikut perintah aja!" Bentaknya. "Ooh gue mau diajak jalan - jalan ya pake mobil lu, atau mau jadikan gue sebagai pacar buat manas - manasin FG loe?" Kata ku dengan semangat muda ala Lee dan guru Gai. Aku yang tidak sabaran hanya mengikuti sampai parkiran. Alangkah terkejutnya aku lalu berteriak. "Haaaaaaaahh?? Sepeda butut? Katanya loe kaya? Kok naik sepeda?" "Gue bangkrut!" "Hahaha Kasian amaat. Sabar deh sabar" "Ya gak lah, trus lu percaya?? Hahahaa" Ternyata sedari tadi aku dibohongi. Aku hanya bisa sabar dan berkata, "Menyebalkan!" Sepeda pun berhenti tepat disebuah apartemen mewah. Sasuke memandangku yang masih menganga. "Mangap aja lu! Ada Lalat tuh masuk" segera setelahnya aku menutup mulut. "Ayoo!" ajaknya. "Woooww gede bangeeett, mana ortu loe?" Tanya ku dengan polos. "Aku tinggal sendiri". Aku lalu menatap penuh curiga padanya. "Trus ngapain bawa gue kesini? Jangan - jangan!!" Pikiran buruk pun melintas dikepalaku lalu, Swiing.. Sasuke melempari lap tepat diwajahku. Betapa kurang ajarnya anak ini! "Bersihin apartemen ini sebersih bersihnya dan masakan aku makanan! Aku mau keluar sebentar" dia memerintahku seenak jidatnya aja. "Hey! Itu kan trlalu banyakk! Gue Cuma minta jawaban tadi dikiiiitt!!" Entah dia mendengar teriakan ku atau tidak, yang jelas dia sudah hilang dibalik pintu apartemennya. Tiga jam pun berlalu, aku juga sudah siap dengan makanan yang sudah dia pesan. "Capek bangeeeett, kalau tau begini tadi aku minjam dulu jurus seribu bayangan Naruto, huh. Tidur bentar deh" Aku yang kelelahan akhirnya tidur disofa dan melayang ke alam mimpi. Begitu buruknya hariku sampai - sampai aku memimpikan Sasuke tengah main futsal bareng Kiba, Naruto, Neji, Shika, Shino, Sai dan Lee. Lalu dia mati karna tendangan agresif dari Lee. Setelah itu dia menghantui ku tiap saat, bukannya menghantui Lee tapi malah aku! Gimana sihh!! Tiba - tiba, "Setaaaaaaaaaaannnnn!" Teriak ku lalu dengan otomatis mengeluarkan tinju yang aku pelajari dari Sasori~senpai mengarah tepat kepelipis Sasuke. Perlahan ku buka mata. "Aah Sasuke? Maaf - maaf aku gak sengaja! Siapa suruh kamu deket - deket aku!" Kata ku dengan tampang tidak bersalah. "Bodohh!" Sweetdrop deh aku dibuatnya. "Sini deh aku obatin" lalu aku mencari cari plester dan menempelkannya pada pelipis Sasuke. "Pulang gih sono!" Usir Sasuke. "Yaaaah padahal dari tadi gue laper. Gak ngajak gue makan dulu nih?" Kata ku. "Ya sudah! Kedapur!" Tiba didapur aku membuka tudung saji dan bersiap makan. "Apaan ni?"Kata Sasuke penuh penekanan. "Sup tomat. Coba gih enak looh" kata ku dengan bangga. Sasuke pun akhirnya mulai mencoba. "Yuck.. Asam banget! Gak ada yang lainnya apah? Msa' cuma sup tomat aja" "Iyaa yang ada dikulkas lu kan Cuma adanya tomat, tomat dan tomat, salahin kulkas loe tuh!" Jawab ku enteng sambil memakan nasi dan sup tomat tadi. Batin Sasuke 'gimana bisa ni cewe makan sup tomat asam begitu? Gue yang doyan tomat aja kagak nahan!' "Ngabisin tomat gue aja lu! Ikut gue!" Kata Sasuke. "Eh eh main tarik aja kau, tunggu!!" Kami lalu menuju RM Ramen Ichiraku. "Yeeeyy ditraktir Sasuke!!" "Ramennya satu ya pak" kata sasuke. "Loh? Aku gimana?" "Aku gak lapar, kamu aja. Tanda trimakasih karna sudah jadi pembantuku!" Sial! Kata - kata itu lagi yang keluar 'pembantu'. "Tumben lu baik. Ya udah deh aku makan! Selamat makan!". 30 menit kemudian Didepan apartemenku. "Makasih yaaah saaaas traktirannya! Lain kalii guee yg traktir kalo punya duitnyaaaa" triak ku sambil cekikikan. Dan mulai masuk kerumah setelah Sasuke menghilang dari pandangan. *To Be Continued*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar