Kamis, 10 Maret 2016

Dilema Tentenlicious

Fiuh! Gue lelah. Sangat - sangat lelah.
Kenape? Karna udah setengah tahun gue kuliah bolak balik kampus dari senin sampai sabtu kecuali hari minggu, yang jaraknya lumayan jauh. Mana gue sendirian naek motor pula. Karena gue cewek jadi wajar aja donk gue lelah! Ya gak?
Sebenernya gue tiap hari kalo berangkat kuliah setengah hati. Kenapa? Soalnya gue harus melewati jalan yang menanjak, menukik, menurun. Oke! Itu lebay. Pada intinya jauh, makanya gue setengah hati. Mana kalo di kampus gue bawaannya baper, laper, mager lagi. Disaat gue ngeliat seorang cowok di kampus gue baper, disaat gue nunggu dosen yang kelamaan gak on time gue laper, disaat gue lagi PMS gue mager. Serba melelahkan yah hidup gue ini!

Gue pikir - pikir setelah melewati setengah tahun ini dan masih ada dua setengah tahun lagi, masih gak ada perubahan dalam hidup gue. Gue masih aja pendiam, gak banyak omong, gak banyak cincong, gak banyak menanggapi dosen di depan, gak mau bertanya, masih suka malas, ngantuk di kelas, dan masih jones 'jomblo ngenes' sampai detik ini. Kenapa hidup gue gini - gini aja ya? Sempat terpikir dibenak gue untuk berhenti menjadi mahasiswa, bukan karena baper, laper, mager ya. Tapi karena alasan ekonomi yang membuat gue harus memikirkan untuk berhenti.

Gue heran, kenapa di kampus gue semua serba mahal. Padahal untuk kampus - kampus yang setara sama kampus gue ini (gue malas nyebut nama kampus gue apa), terbilang murah SPPnya. Sedangkan di sini di kampung, dibanding kampus yang di kota, SPPnya murah, kantinnya juga murah kali ya? Terus fasilitas di sana juga oke dibanding di sini. Tapi kenapa??! Kenapa??! Kenapa di kampus gue yang mayoritas orang tuanya hanya bertani itu mahal banget, fasilitas pun gak terpenuhi di sini. Gue jadi dilema, mana masih dua setengah tahun lagi. Kasihan bokap gue yang nyari duit, kakak gue juga kasihan belum nikah sampai sekarang gara - gara masih biayain adik - adiknya, termasuk gue.

Tapi gue pikir - pikir lagi, perjuangan gue setengah tahun ini gak mudah. Gue juga udah ngeluarin biaya yang gak sedikit. Kalo gue berhenti ditengah jalan, gue bakalan ditabrak mobil atau motor yang lebih parahnya lagi bus atau truk, arrrggh ngomong apa sih gua, amit - amitlah. Maksudnya kalo gue berhenti, perjuangan gue selama ini bakal sia - sia. Gue gak dapat apa - apa dan pasti menyesal seumur hidup gue..
Minimal kalau gue nerusin perjuangan ini, dan bisa wisuda dua setengah tahun nanti gue akan membahagiakan keluarga gue terlebih bapak dan ibu gue. Gue nggak mau ngecewain mereka dan buat mereka sedih karena tanpa mereka hidup gue mungkin nggak semanis ini. Gue bangga dan sayang sama kedua orangtua gue karena walau mereka dulu dijodohin tapi mereka tetap setia dan membesarkan anak - anak mereka dengan baik.
Yang sekarang tertanam dalam diri gue ialah gue harus berguna untuk ibu dan bapak gue, untuk bangsa dan negara, dan untuk Tuhan gue Jesus Christ. Gue sayang semuanya dan gue akan terus berjuang walau gue sebenarnya pemalas tapi tetep gue adalah pejuang yang walau jalan jauh, diterjang hujan dan panas, gue tetap pantang menyerah dan gak mau kalah sama penyakit lelah gue ini.

Gue musti bersabar menjalani tiap detik proses yang udah gue jalani ini. Walaupun gue lelah dan kenapa gue masih sempat - sempatnya nulis beginian. Ah udahlah udah terlanjur!

Finally,
Ada saatnya perjuangan yang melelahkan ini akan dibayar dengan kesuksesan yang kita inginkan nanti, tergantung bagaimana kita memperjuangkan prosesnya dan menjadikannya suatu yang istimewa.

Tergantung kita! ;-)

Bonus. Gif from google

Selasa, 08 Maret 2016

Hari Special Tenten

Yeeyy 9 Maret telah datang. Otanjoubi Omedetou, Tenten! Happy birthday! Selamat ulang tahun. Ulang tahunmu saat Gerhana Matahari. Special sekalii..
Saya akan mengantarkan cerita pendek untuk hadiah ulang tahun Tenten. Check this out..
Disclaimer : Masashi K.
Pair.   : NaruTen

Jam telah menunjukkan pukul 00.00, 9 Maret 2016. Terlihat seorang wanita dengan iler di mana - mana sedang terlelap dengan tanpa dosanya.

Sedangkan seorang pria, berwajah imut dengan kumis kucing dikedua pipinya sedang duduk ngelajor 'Ngelamun Jorok' Eh.. Maksudnya menyiapkan sesuatu entah itu apa dan untuk siapa.
.
.
"Tumpaseayee rumuskuraeee tumenajaneja saphene de kaeee.. Abeto meradel jagena sotahe.. Kyakaruhaee~ee kucek kucek hota hai.."

"Aaaaaaaarrgghhh siapa sih yang nyanyi inii?? Gue nggak mau dengarr. Gue ngantuuuukkk!!!" Teriak seorang wanita yang masih terpejam dengan ilernya bernama Tenten.

"Ayolah Ten~chan banguuun. Kucek kucek bajumu~" Nyanyi seorang pria yang bernama Lee tersebut.

"Kuch kuch hota hai!!!" Timpal Sakura dengan perempatan di dahinya.

"Berisiiiiiikk. Merepotkan sekali" Omel Shikamaru yang sedari tadi tepar di atas sofa milik Tenten.

"Tenten ayo bangun. Kau lupa ini hari apa???" Teriak Ino berusaha membangunkan Tenten.

"Huh memang ini hari apa sih?" Tanya Tenten sekenanya saja karena belum sadar 100% dari tidurnya.

"Bodoh! Ini ulangtahunmu" Jawab Sasuke. Eh ada Sasuke. Tumben kau Sas, pasti karena ada Sakura ya.. Ehm ehm!

"Haaah?? Ulang tahunku?? Astaga aku lupa!!"

Tanpa babibu lagi Tenten segera menuju kamar mandi tanpa mandi. Ih Tenten bau sekali. Dan keluar setelah menyikat gigi.

"Kalian semua tunggu disini aku akan pergi sebentar!!" Kata Tenten dengan tergesa - gesa sambil memakai sepatu allstarnya menuju suatu tempat.

"Tunggu di sini?? Enak saja. Kitakan ada planning lain.. Heheee" Kata Sakura sambil merangkul lengan Sasuke. Disambut dengan wajah malu - malu dari rambut pantat ayam tersebut.
.
.
.
'Astaga padahal masih jam segini tapi kenapa panas banget sih padahal kan mendung! Lagian kenapa tempatnya jauh begini'

"Huh akhirnya sampai juga. Eh tapi dimana dia sekarang?"

"Tenten!!!"

"Eh?? Hei.. Dari mana saja kau?"

"Mengambil sesuatu sayang" Jawab Naruto.
Asal kalian tahu saja ya di sini Tenten dan Naruto sudah pacaran satu tahun.

"Ini untukmu"

"Wah apa ini. Kacamata?"

"Pakailah dan lihat kesana"
Tentenpun melihat kearah yang ditunjuk naruto.

"Hah itu kan matahari apa bulan tapi kok sabit gitu? beda dan indah ya? Waaaaww" Kata Tenten dengan polosnya.

"Haha bodoh!!" Hina Naruto pada kekasihnya itu.

"Itu gerhana matahari sayaaaaaang"

"Apa?"

Cup.

"Otanjoubi Omedetou. Selamat Ulang Tahun Tenten" Ucap Naruto dengan sangat romantisnya dan mengecup kening Tenten kedua kalinya. Tentenpun terharu dan berkata.

"Terimakasih Naruto.." Merekapun berpelukan lalu Tenten bertanya.

"Tapi ciumnya kok dikening siiih?" Ih apaan sih Tenten. Bisa aja deh malu kali sama Gerhana.

"Malu ah. Tuh mereka ngeliatian" Tunjuk Naruto pada 5 orang yang berada agak jauh dari mereka tapi tetap saja mereka ngeliat. Soalnya mereka sedang ada dipuncak.

Tenten pun melepaskan pelukannya dari Naruto.

"Indahnyaaaa. Ini yang namanya Gerhana Matahari ya? Tapi aku kok nggak tau ya hari ini ada Gerhana" Lagi lagi Tenten polos.

"Kamu itu bodoh atau apa? Makanya jangan ketinggalan zaman. Lain kali kayaknya aku harus ngajarin kamu bersosial media"

"Eh emang apa hubungannya sama sosial media?"

"Pandaku sayang, sekarang apa - apa serba internet. Semua informasi atau berita ada diinternet. Jadi kamu jangan ketinggalan zaman lagi ya mulai sekarang. Oke?"

"Kamu mau mati ya?" Tanya Tenten seseram mungkin. Ya emang seram sih pertanyaannya. Apalagi buat pacar sendiri.

"Ha.. Hah? Enggak kok bercandaaa" Jawab Naruto takut.

"O iya Tenten. Menurut kamu gimana kalau Gerhana hari ini terjadi 24 jam?"

"Mungkin akan kiamat"

"Apah? Kamu mau kiamat dihari ulang tahun mu ini???" Kaget Naruto.

"Kenapa enggak? Selama aku bersama Naruto aku gak akan takut. Karena Naruto, hari kiamat itu akan menjadi moment yang paling indah dan paling berarti dalam hidupku"

"Kamu.. Ternyata bisa berkata manis juga. Heheee" Kata Naruto sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Makasih Naruto. Aku memang manis kok''

"Bukan kamu panda! Tapi kata - katamu"

"Sini kamu! Kamu benar - benar mau mati ya?" Terjadilah acara kejar - kejaran antara Naruto dan Tenten.

"Eh stop - stop! Sampai kapan kalian berdua kejar - kejaran begitu? Gerhananya udah mau total tuh" Kata Ino. Sejak kapan mereka berdua ini berlarian sampai ke tempat teman - temannya melihat Gerhana ini? Memang pasangan yang absurd.

"Iye.iye ah!" Jawab Tenten.

"Sayang aku merinding" Kata Ino kepada Shikamaru.

"Sini aku peluk" Kata Shikamaru. Terjadilah peluk - pelukan antara 3 pasangan tersebut.

"Kalian memang tega yah! Baiklah mending aku bernyanyi saja. Kucek kucek hota hai"

"Huuuuuuuuuuuu" Serempak semua menyoraki Lee yang ternyata iri tidak mempunyai pasangan.

"Yah memang melihat gerhana matahari lebih indah jika bersama pasangan. Apalagi hari ini ulangtahunmu kawan!" Kata Lee kepada Tenten.

"Makanya Lee kalau kamu mau melihat Gerhana dengan lebih indah cepat cari pasangan sana!!" Kata Tenten.

"Hah sudah terlambat. Mungkin aku harus menunggu 30 tahun lagi" Jawab Lee sedih.

"Memangnya kau masih hidup 30 tahun lagi Lee???" Ejek Naruto yang sukses membuat semuanya tertawa. Merekapun kembali menikmati Gerhana Total pada pagi hari itu. Semua terlihat bahagia dan benar - benar menikmati momen indah ini terlebih Tenten yang pada hari ini berulang tahun. Merayakan dengan melihat Gerhana Matahari bersama teman - teman dan pasangan. Sungguh, moment yang sangat luar biasa.

'Terimakasih Tuhan Kau menambah umurku lagi. Kau memberi hadiah yang sangat luar biasa hari ini. Terimakasih Naruto karena telah bersamaku dan memperlihatkan hadiah yang telah diberikan Tuhan kepadaku. Aku sangat bahagia. Sangat sangat bahagia!' Doa Tenten dalam hati sambil memeluk kekasihnya erat. The End